RUMAH MAKAN PADANG GOYANG LIDAH
KEPUASAN ANDA ADALAH TUJUAN KAMI

Jumat, 09 Desember 2011

Trik untuk mengatasi ejakulasi dini

    Sebelum kita mengobati ejakulasi dini kita harus mengetahui dulu apa penyebab dari ejakulasi dini,  penyebat dari ejakulasi dini adalah melakukan anoni yang tergesa, sress, kurang itirahat untukmengatasi masalah ini kita bisa melakukan tindakan untuk mengurangi supaya kita tida cepat majakulasi dini, yang harus kita lakukan adalah perbanyak olahraga, sering-sering mengkosunsi buah buahan ,
 obat tradisonal juga bisa kita lakukan dengan cara :
1. Kita panaskan air
2. kita masukan daun kemngi
3. ketika sudah matang kita minum air rebusan dari daun kemangi tersebut
4.Atau dengan lansung memakan dun kemngi semasih mentah
biasanya ada pada  lalapan





Selasa, 31 Mei 2011

Penjual Kayu Bakar itu Diterima di ITB by SINGGALANG
JARUM jam menunjukkan pukul 15.00 WIB, Minggu (22/11), saat Singgalang bertandang ke rumah sederhana milik keluarga Yudi April Nando, 19, anak hebat SMA 1 Pariaman peraih nilai tertinggi UN IPA SMA 2011. Rumahnya di Korong Buluah Kasok, Nagari Sungai Sariak, Padang Pariaman.
Rumah itu amat sederhana, sesederhana anak hebat yang tinggal di dalamnya. Dinding rumah diplester seadanya. Waktu gempa, rumah ini mengalami kerusakan parah. Halaman ditumbuhi gulma panjang sejengkal. Di salah satu sudut tampak seonggok biji cokelat (kakao) sedang dijemur.

Singgalang mengetok pintu rumah sederhana itu. Ingin bertemu si anak hebat yang tinggal di sini. Setelah beberapa kali diketok, muncul sosok pemuda tinggi jangkung. Lalu ia bertanya.
“Cari sia da?
“Mancari Yudi April Nando…,”
“Ambo Yudi, ado apo da?” Jawab si jangkung itu.
Setelah memperkenalkan diri, pintu rumah pun dibukakan dan dipersilahkan masuk. Melongo saya menyaksikan rumah Yudi. Kontras benar kondisinya kalau dibandingkan dengan prestasi di bangku pendidikan. Yudi mengantongi nilai UN IPA tertinggi di Sumbar 56,20. Bahkan, dua mata pelajaran, matematika dan kimia nilainya 10 pula.

Dalam rumah tak ada kursi empuk. Ada sebuah almari usang, sebuah bofet dan sebuah meja reot untuk meletakkan makanan yang ditempatkan di sudut ruangan. Adik perempuan Yudi, Rini bergegas membentangkan tikar pandan dan mempersilahkan duduk. Setelah itu Rini berlalu membangunkan bapaknya yang lagi tidur.

Kisah pahit
Yudi yang dari tadi terlihat bingung membuka pembicaraan. Dia bertanya.
“Apo yang bisa wak bantu da?” Tanya dia.
“Ndak do, ambo nio bacurito sae nyo, seputar prestasi Yudi raih di sekolah,”.
Yudi termangu, matanya menerawang jauh menyiratkan bahagia dan galau. Dia pun melepaskan pandangan kepada ayahnya, Ali Ninih, 60.
“Apo lo ka dimalu an, memang co iko iduik wak. Carito an se lah,” kata Ali Ninih menyuruh anaknya.
Yudi pun bercerita panjang tentang keluarga dan kelangsungan pendidikannya hingga akhirnya bisa meraih nilai tertinggi UN IPA di Sumbar. Sesekali matanya terlihat berbinar menahan air mata.
“Antah lah da, semangat jo keyakinan se nan mambuek wak bisa rajin dan tekun sikola nyo,” tutur Yudi.
Panjang dan pahit lika-liku hidup yang dijalani anak hebat ini untuk bisa sekolah. Tak sedikit tetangga yang mencibir, mencimeehnya.
“Sikola yang dituruik an, iduik keluarga, untuak makan se payah,” cibir tetangga suatu waktu.
Tapi cimeeh itu dijadikan semangat oleh Yudi untuk berbuat lebih. Yudi ingin membuktikan, kalau cimeeh itu tak selamanya benar.
Ayah Yudi, Ali Ninih menceritakan, sebenarnya hatinya iba melihat Yudi. Iba tak bisa berbuat banyak mendukung biaya sekolah. Kadang-kadang untuk ongkos pergi sekolah Yudi, Ali Ninih tak jarang meminjam uang kepada tetangga. Utang kemudian ditutupi dengan kayu bakar yang ia cari di hutan. Begitulah setiap hari, gali lubang, tutup lubang.

Melihat kondisi orangtuanya seperti itu, Yudi sebenarnya tak tega. Tapi, di sisi lain, dia ingin juga mengejar cita-citanya menjadi dosen atau ahli ilmu teknologi (IT). Demi cita-cita itu pula, Yudi turun tangan membantu orangtuanya mencari kayu api ke hutan, atau mengambil upah mengerjakan sawah orang. Kayu bakar yang dicari dijual ke sebuah rumah makan di dekat tempat tinggalnya Rp4.000 per ikat. Sekali ke hutan, dia dan ayahnya bisa mengumpulkan empat hingga lima ikat kayu bakar. Uang penjualan kayu bakar dipakai Yudi untuk ongkos dan belanja ke sekolah. Sisanya untuk bayar hutang dan makan.

“Kalau lah pai we e ka rimbo jo apak mancari kayu, ibo hati apak dek e. Tapi, semangat we e yo sabana kuat untuk sikola. Pai ka rimbo, we e mambaok buku juo. Panek mengumpua an kayu, inyo mambaco. Kayu takumpua, inyo nan mambaok kayu jo garobak pulang. Hampia tiok hari sarupo itu,” kata Ali Ninih.

Diterima di ITB
Buah pahit, kalau yakin bisa jadi obat. Begitu pula dengan Yudi. Pahitnya kehidupan yang dijalani ternyata berbuah manis. Sejak SD hingga SMA, Yudi selalu meraih rengking 1 di kelas. Kini, dia diundang pula untuk kuliah di ITB. Karena prestasinya itu pula, pelbagai beasiswa bisa dia dapat untuk kelangsungan pendidikan. Bahkan, karena terenyuh melihat kondisi keluarga dan prestasi akademiknya yang luar biasa, seorang pejabat di lingkungan Pemkab Padang Pariaman berkenaan jadi donatur. Selama di SMA, Yudi diberi bantuan uang tunai tiap bulan oleh pejabat tersebut.

Setelah lulus UN, Yudi tercatat salah satu dari puluhan siswa SMA 1 Pariaman yang berkesempatan menerima tawaran dari pemerintah untuk kuliah di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) ternama di Indonesia. SNMPTN jalur undangan beda dengan PMDK. SNMPTN jalur undangan, siswa penerima dibebaskan memilih PTN favorit. Yudi memilih ITB, kampus yang selama ini jadi cita-citanya untuk kuliah. Di ITB dia mengambil Sekolah Teknik Elektronika dan Informatika (STEI). Di ITB fakultas atau sekolah, rupanya sama. Selama ini dia bercita-cita ingin sekali menjadi dosen atau ahli TI. Kini, langkah menuju cita-cita itu sudah di depan mata Yudi.

Untuk kuliah di ITB, semua sudah ditanggung negara. Untuk keberangkatan ke Bandung mendaftar, telah ada pula donatur yang mengupayakan keberangkatan. Rencananya, Yudi dan istri pejabat yang jadi donaturnya sejak SMA itu akan berangkat ke Bandung, Jumat (27/5). Batas akhir mendaftar di ITB, Selasa (31/5).

Kini yang jadi kerisauan bagi Yudi, setelah kuliah nanti, ia membutuhkan biaya beli buku dan biaya lainnya. Jumlahnya pasti banyak dan tak akan bisa diharapkan kepada keluarga. Yudi berharap, ke depan ada orang baik untuk membantunya. Dia sendiri akan berusaha mengumpulkan uang dengan bekerja, apapun itu nantinya. Yudi si penjual kayu bakar nan hebat itu membuktikan pada dunia, kalau kemiskinan tak bisa menghalangi keinginan untuk mengejar cita-cita. Dinding tinggi dan sekat tebal itu dia runtuhkan dengan semangat, keyakinan dan ketekunan belajar. Bagi dia, uang bukan segala-segalanya dalam mengejar cita-cita. Orang miskin juga bisa sukses. (*)

Senin, 31 Januari 2011

Upacara Tabuik Simbol rasa duka, Padang Pariaman.

Peristiwa pembantaian Hussain, cucu Nabi Muhammad di Padang Karbala, oleh pasukan Yazid bin Muawiyah dari dinasti Ummayah, menorehkan guratan sejarah yang mendalam bagi umat muslim di dunia. Di Pariaman, Sumatera Barat, peristiwa ini diperingati dengan melaksanakan sebuah upacara, Tabuik.



Berasal dari kata ‘tabut’, dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam.

Simbol Rasa Duka

Konon, Tabuik dibawa oleh penganut Syiah dari timur tengah ke Pariaman, sebagai peringatan perang Karbala. Upacara ini juga sebagai simbol dan bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhadap cucu Nabi Muhammad SAW itu. Karena kemeriahan dan keunikan dalam setiap pagelarannya, Pemda setempat pun kemudian memasukkan upacara Tabuik dalam agenda wisata Sumatera Barat dan digelar setiap tahun.

Dua minggu menjelang pelaksanaan upacara Tabuik, warga Pariaman sudah sibuk melakukan berbagai persiapan. Mereka membuat serta aneka penganan, kue-kue khas dan Tabuik. Dalam masa ini, ada pula warga yang menjalankan ritual khusus, yakni puasa.

Selain sebagai nama upacara, Tabuik juga disematkan untuk nama benda yang menjadi komponen penting dalam ritual ini. Tabuik berjumlah dua buah dan terbuat dari bambu serta kayu. Bentuknya berupa binatang berbadan kuda, berkepala manusia, yang tegap dan bersayap. Oleh umat

Islam, binatang ini disebut Buraq dan dianggap sebagai binatang gaib. Di punggung Tabuik, dibuat sebuah tonggak setinggi sekitar 15 m. Tabuik kemudian dihiasi dengan warna merah dan warna lainnya dan akan di arak nantinya.Pada hari yang telah ditentukan, sejak pukul 06.00, keramaian sudah terasa di seantero Kota Pariaman. Seluruh peserta dan kelengkapan upacara bersiap di alun-alun kota. Para warga lainnya berkerumun di tepi jalan untuk menyaksikan jalannya kirab Tabuik. Tak hanya warga biasa, para pejabat pemerintahan pun turut hadir dalam pelaksanaan upacara paling kolosal di Sumatera Barat ini.

Tepat pada waktunya, Tabuik mulai diangkat dan karnaval pun dimulai. Satu Tabuik diangkat oleh para pemikul yang jumlahnya mencapai 40 orang. Di belakang Tabuik, rombongan orang berbusana tradisional yang membawa alat mu

sik perkusi berupa aneka gendang, turut mengisi barisan. Selama arak-arakan berlangsung, seluruh peserta karnaval meneriakkan, “Hayya Hussain… Hayya Hussain!!!” sebagai ungkapan hormat kepada cucu Nabi Muhammad SAW tersebut. Sesekali, arak-arakan berhenti dan puluhan orang yang memainkan silat khas Minang mulai beraksi sambil diiringi tetabuhan.

Saat matahari terbenam, arak-arakan pun berakhir. Kedua Tabuik dibawa ke pantai dan selanjutnya dilarung ke laut. Hal ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa dibuangnya Tabuik ini ke laut, dapat membuang sial. Di samping itu, momen ini juga dipercaya sebagai waktunya Buraq terbang ke langit, dengan membawa segala jenis arakannya.

Bila dibandingkan dengan upacara Tabuik yang digelar sepuluh tahun lalu, upacara Tabuik yang ada sekarang memang berbeda. Kala itu, Tabuik dibuat oleh dua kelompok warga dari kubu yang berbeda dan kemudian diadu satu sama lain. Dalam prosesnya, tak jarang diikuti pula dengan baku hantam para warga dari kedua kubu tersebut.

Usaha sablon


Alasan Mengambil Usaha Sablom Digital

Sering kita menemukan seseoran pada sebuah pesta atau acara-acara besar, karena banyaknya orang di acara –acara tesebut salah satunya memiliki baju yang sama, pasti orang yang memiliki baju yang sama tersebut akan menjadi malu karena sudah susah payah bergaya dari rumah , rupanya baju yang dia pakai mirip sama orang lain

Kebanyakan orang mengingikan tampil dengan kreasi yang dia bikin sendiri, seperti mebuat kreasi pada pakaian yang dia pakai, apalagi toko pakaian banyak yang menjual kaos polos yang dikususkan untuk ditambahi gambar seperti yang di inginkan dengan menggunakan sablon,

Dengan adanya sablom digital orang bisa merancang gambar / kreaasi pada bajunya seperti yang dia inginkan. Maka dari itu peluang sablom digital sangat mengiurkan dan bisa dijadikan peluang usaha yang menjanjikan dijaman sekarang,

Usaha dibidang sablom saat ini sangat jarang ditemuka maka dari itu sablon digital sangat bagus untuk usaha dibidang jasa, peluang untuk suksesnya sangat bagus kalau kita bisa melihat dari kondisi yang telah dijelaskan di atas .

Contoh mesin sablom digital yang akan digunakana:







Mesin Press T-shirt 38 x 38









Hasil dari sablon

Spesifikasi :
Mesin Press T-Shirt untuk Digital Sablon.

- Heat platen: 38 x 38 cm
- Voltage: 240 V
- Power: 2000 W
- Temperature range: 0 to 300°C
- Pressing size: 38 x 38 cm
- Dimensions (L x W x H): 72 x 44 x 39 cm
- Weight: 25 kg

Kelebihan dari mesin ini:

· Harga tidak terlalu mahal Rp 2800.000 merek cina

· Penggunaanya mudah

· Gampang dicari

· Hasil dari sablon lebih bagus


2.1 Price

Untuk perhitungan modal perta diperkirakan seperti dibawa ini:

Sewa tempat : Rp 7.000.000

Harga mesin : Rp 2.800.000

Computer untuk medesain gambar : Rp 4.000.000

printer Epson A4 : Rp 700.000

kertas transfer 200 id : Rp 250.000

Tinta 4 botol : Rp 120.000

Total modal : Rp 14.900.000

Dari modal yang telah dihitung didapatkan hasil kurang lebih Rp 14.900.000 dengan modal ini kita bisa mengambil patokan berapa harga yang akan kita buat untuk melakukan balik modal

Untuk perincian harga yang akan kita buat adalah:

Harga sablon untuk satu kaos dipikiran :

KAOS Ukuran Dewasa
Bahan Katun Combed:
1. Lengan Pendek Tanpa Kerah : Rp 30.000, -
2. Lengan Panjang Tanpa Kerah : Rp 35.000, -
3. Lengan Pendek Dengan Kerah : Rp 35.000, -
4. Lengan Panjang Dengan Kerah : Rp 40.000, -

Bahan PE:
1. Lengan Pendek Tanpa Kerah : Rp 15.000, -
2. Lengan Panjang Tanpa Kerah : Rp 17.500, -
3. Lengan Pendek Dengan Kerah : Rp 17.500, -
4. Lengan Panjang Dengan Kerah : Rp 20.000, -

Bahan CVC:
1. Lengan Pendek Tanpa Kerah : Rp 17.500, -
2. Lengan Panjang Tanpa Kerah : Rp 20.000, -
3. Lengan Pendek Dengan Kerah : Rp 20.000, -
4. Lengan Panjang Dengan Kerah : Rp 22.500, -

Bahan “Body Size”:
1. Lengan Pendek Tanpa Kerah : Rp 15.000, -
2. Lengan Panjang Tanpa Kerah : Rp 17.500, -
3. Lengan Pendek Dengan Kerah : Rp 17.500, -
4. Lengan Panjang Dengan Kerah : Rp 20.000, -

Bahan “Double Face”:
1. Lengan Pendek Tanpa Kerah : Rp 15.000, -
2. Lengan Panjang Tanpa Kerah : Rp 17.500, -
3. Lengan Pendek Dengan Kerah : Rp 17.500, -
4. Lengan Panjang Dengan Kerah : Rp 20.000, -

Dari daftar harga tersebut kalau kita hitung , untuk usaha yang baru kita bukak kemukin an pelangganya tidak akan terlalu banyak , seandainya dalam satu hari ada yang mau menyablonkan bajunya sekitar lima orang, maka kita bisa menghitung 20.000 x 5 maka akan didaptkan hasil Rp 100.000 perhari dan dalam jangka satu bulan kita kan bisa mendapatkan hasil Rp 3.000.000 – 100.000 untuk listrik dapat Rp 2.900.000-500.000 untuk biaya sehari-hari maka laba bersih yang kita dapat adalah Rp 2.400.000 untuk usaha yang baru kita buka . Coba kalau kita pikir untuk kedepanya usaha sablon digital ini sangat mengiurkan untungya.


3.1 Penetuan Tempat usaha

Untuk tempat akan diambil di wilaya yang berdekatan dengan keramaian seperti pasar – pasar local

3.2 Alasan mengambil tempat

Karena dipasar local semua orang akan membeli kebutuhan sehari kepasar tersebut, dengan begitu kita bisa mengambil kesempatan untuk menawarkan jasa penyablonan untuk yang belanja kepasar tersebut.


Promosi

Untuk mengenalakan jasa penyablonan kepada orang lain kita harus mepromosikan jasa penyablon yang kta buat .

Promosi yang dilakukan adalah dengan cara meberikan selebaran kepada orang yang kita jumpai, kanapa kita pilih promosi dengan cara tersebut, karena dengan promosi seperti itu tidak terlalu banyak makan biaya .


Kesimpulan

Dari yang telah kita bahas diatas, dapat diambil kesimpulan bahawa kalau kita melakukan suatu usaha harus diperhitungkan, berapa modal uasa yang kita buntuhkan dalan usah tersebut dengan matang sebelum kita melakukan kegiatan berwrausaha dan dalan malakukan uasa jangan ada keragu-raguan karena akan berpengaruh pada usaha yang akan kita buat natiknya

Saran

1. Usaha yang dibuat sebaiknya teratur

2. Modal yang kita butuhkan seharusnya lebih besar supaya bisa membuka usaha yang lebih bagus

TRIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP